NAGRAK - SUKABUMI

Sabtu, 31 Desember 2011

Hayu urang di ajar Karawitan bagian ka 2 Oleh : Ujang Hendi

1.      Pengertian karawitan
Dari pelajaran yang lalu,kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud karawitan yaitu :seni suara manusia dan atau bunyi waditra yang sesuai dengan tradisi daerah.Berhubung obyek pembahasan kita adalah karawitan sunda,tentu saja pengertian diatas bertalian dengan ruang lingkup seni sunda.Dengan menyimak pengertian tersebut,ada tiga unsur yang harus kita jelaskan terlebih dahulu,yaitu pengertian tentang suara,tradisi dan daerah.

1.1    Suara

Pengertian suara yang terdapat pada karawitan ialah suara manusia(vocal) dan suara yang berasal dari bunyi-bunyian waditra (instrument).Suara yang dihasilkan tersebut mestilah memenuhi syarat sebagai ungkapan musikal,maksudnya sesuatu yang mempunyai arti yang proses pengolahannya berdasarkan kaidah-kaidah musik.Yang termasuk kedalam kaidah-kaidah musik ialah adanya unsur nada,ritme,harmonisasi,keseimbangan,dan unsur lainnya.Dengan terpenuhinya kaidah musik ini,maka suara yang dihasilkan akan bermakna dan bernilai indah.
Suara manusia atau bunyi-bunyian yang tidak memperhatikan kaidah musik seperti yang disebutkan di atas,tidak termasuk kedalam karawitan.Sebagai contoh,jika seseorang memukul-mukul waditra(instrument)tanpa memperhatikan nada,ritme,harmonisasi,dan keseimbangan,maka suara yang dihasilkan tidaklah termasuk kedalam seni karawitan,sebab tidak didasarkan pada kaidah-kaidah musik.

     2.2   Tradisi                                               
Seni karawitan mesti berpijak pada tradisi.Berikut ini ciri yang termasuk kedalam         kolom tradisi,antara lain :
a.       Berusia tua.
b.      Utuh atau orsinil,sesuai dengan kebiasaan,tatacara,dan adat istiadat yang berlaku pada masyarakat tempay karawitan itu hidup dan berkembang.
c.       Turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
d.      Mempunyai aturan yang ketat dan biasanya tidak diketahui penciptanya.

 Pengertian karawitan tradisi sering pula ditujukan pada penyajian karawitan yang
Menurut jenisnya masih berpola pada aturan-aturan tradidsi,meskipun pada beberapa bagian  tertentu sudah terdapat perubahan.Karya semacam ini sering disebut sebagai sering mendengar orang yang berpendapat bahwa contoh kesenian tradisional Jawa Barat misalnya Jaipongan atau degung kawih.Pendapat ini tidak sepenuhnya Benar sabab kedua jenis kesenian tersebut dalam penyajiannya telah mendapat    perubahan,baik   dalam lagu maupun gendingnya.Kedua jenis kesenian itu lebih tepat disebut sebagai karya  Gubahan.

  2.3  Daerah

            Pengertian daerah dalam karawitan ialah tempat karawitan itu hidup dan berkembang.Pengertian daerah disini lebih mengacu pada kehidupan suku bangsa,atau bisa juga kelompok masyarakat yang memiliki budaya tersendiri meskipun masih dalam rumpun suku bangsa.Kita bisa mengambil contoh,misalnya seni tembang dari Cianjur tidak sama persis dengan seni tembang Ciawi,karena masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri,meskipun keduanya termasuk kedalam seni karawitan sunda.
Perbadaan seperti yang dicontohkan di atas biasanya terletak pada :
a.       Laras
b.      Waditra
c.       Cara permainan
d.       Lagu
      e.  Fungsinya di masyarakat.
             f.  Gaya
           
            Perbadaan jenis karawitan suatu daerah tersebut sering menjadi identitas bagi daerah yang bersangkutan.Seperti kita ketahui,Cirebon terkenal dengan gembyung nya,Ciamis terkenal dengan ronggeng gunungnya,dan seterusnya.Perbedaan dan kekhasan itulah yang dimaksud  dengan seni suara daerah dalam pengertian karawitan. Pada prakteknya,kehadiran seni karawitan sering merupakan hasil kerja sama denganseni-seni lainyan.Yang paling dekat hubungannya ialah dengan seni sastra.Karya seni karawitan barulah akan lebih bermakna jika telah digabungkan dengan karya seni sastra.saja lagu- lagu yang sering kita dengar,umumnya sudah dilengkapi dengan lirik.Nah,ungkapan lirik tersebuttidak lain adalah karya seni sastra.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Urang Sunda Bakal Ilang Dangiangna Lamun Ilang Budayana.
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers