NAGRAK - SUKABUMI

Sabtu, 31 Desember 2011

Hayu urang di ajar Karawitan bagian ka 1 Oleh : Ujang Hendi

BAB I
WAWASAN KARAWITAN

  1. Istilah Karawitan

Puncak – puncak kebudayaan daerah berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan nasional Indonesia.Begitulah kesimpulan yang dapat kita tarik dari salah satu rumusan yang terdapat pada Garis Besar Haluan Negara (GBHN).Kitapun tahu,salah satu bagian dari kebudayaan diantaranya kesenian.Karena itu dapat ditarik kesimpulan selanjutnya bahwa kesenian daerah merupakan unsur penting dalam pembentukan kesenian nasional Indonesia.Antara kesenian daerah disatu pihak dan kesenian nasional di pihak lainnya tidaklah berdiri berhadapan dan saling menyaingi,tapi justru merupakan dua unsur yang harmonis,yang satu melengkapi yang lainnya.Keberadaan kesenian daerah mendapat porsi pada perundang-undangan Negara kita,baik dalam pemeliharaannya maupun pengembangannya.
Jika berbicara kesenian daerah,maka kita akan berbicara tentang bermacam-ragam kesenian yang dimiliki oleh seluruh suku bangsa di Indonesia yang tersebar mulai dari sabang sampai meraoke.Kesenian daerah sunda termasuk salah satu di antaranya.Kitapun tahu pula,daerah sunda memiliki banyak jenis kesenian yang terus di pelihara dari masa ke masa.Kesemuanya itu merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya.
Dari sekian banyak kesenian yang terdapat pada kehidupan masyarakat sunda,kita mengenal satu jenis diantaranya yang disaebut Karawitan.Tentu saja pada kehidupan suku bangsa lain lainpun kesenian sejenis itu terdapat pula,meskipun antara yang satu dengan yang lainnya terdapat beberapa perbedaan.
Karawitan sunda memiliki ciri-ciri tersendiri.Demikian pula dalam pertumbuhan dan perkembangannya sangat dilatarbelakangi oleh keberadaan manusia sunda itu sendiri.Memang istilah karawitan dalam bahasa sunda dapat dikatakan sebagai bentukan baru.Meskipun demikian,pemakaiannya cepat sekali meluas,sehingga istilah ini tidaklah di anggap sesuatu yang asing.
Ada sebuah pendapat yang menyebutkan.istilah karawitan di bentuk dari kata asal rawit,lalu dibubuhi imbuhan ka-an.Kata rawit itu sendiri biasa dihubungkan dengan salah satu jenis cabe,maka jadilah cabe rawit,yaitu cabe yang bentuknya kecil,warnanya indah,dan rasanya sangat pedas.
Timbul pertanyaan,apa hubungannya cabe dengan salah satu jenis kesenian ?memang agak sulit ditelusuri secara pasti,namun diduga antara kedua hal tersebut mempunyai suatu persamaan,yaitu dalam segi keindahannya.Sebab,sebagai sebuah karya SeniKarawitan memiliki keindahan,yaitu dalam suara yang dihasilkannya.Tapi yang jelas,pada bahasa sunda istilah karawitan di artikan sebagai seni suara yang memiliki ciri atau unsur tradisi dan daerah.Orang sunda menggunakan istilah karawitan untuk jenis kesenian degung,cianjuran, kliningan, calung,dan berbagai jenis suara lainnya yang memiliki ciri tradisi sunda.Ciri ini dititik beratkan pada penggunaan laras,yaitu pelog dan salendro.
Istilah karawitan pertama dipergunakan memang pada bahasa Jawa,sekitar tahun 1920.Istilah tersebut mengacu pada seni suara,yang digunakan sebagai nama untuk sebuah kursus menabuh gamelan di Museum Radya Pustaka,keraton Surakarta.    
Bisa diduga,istilah karawitan yang di kenal dalam bahasa sunda besar kemungkinan pengaruh dari bahasa Jawa.Tidak mustahil pula istilah ini kemudian masuk kedalam bahasa daerah lain.Kita bisa mengambil contoh di Bali; Gamelan Semar Pagulingan,Gamelan Selonding,Goong Kebyar,dan Gamelan Gerantangan di sebut dengan istilah karawitan.Demikian pula untuk seni suara daerah lainnya,istilah ini kerap dipergunakan.Dan pada akhirnya,istilah karawitan telah menjadi sebagian khasanah bahasa Indonesia,sehingga kita pun mengenal Sekolah Menengah Karawitan Indonesia(SMKI).Selain itu,istilah ini dipergunakan pula untuk menamai sebuah jurusan diperguruan tinggi seni,misalnya Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) atau Institut Seni Indonesia (ISI).
Share:

Hayu urang di ajar Karawitan bagian ka 2 Oleh : Ujang Hendi

1.      Pengertian karawitan
Dari pelajaran yang lalu,kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud karawitan yaitu :seni suara manusia dan atau bunyi waditra yang sesuai dengan tradisi daerah.Berhubung obyek pembahasan kita adalah karawitan sunda,tentu saja pengertian diatas bertalian dengan ruang lingkup seni sunda.Dengan menyimak pengertian tersebut,ada tiga unsur yang harus kita jelaskan terlebih dahulu,yaitu pengertian tentang suara,tradisi dan daerah.

1.1    Suara

Pengertian suara yang terdapat pada karawitan ialah suara manusia(vocal) dan suara yang berasal dari bunyi-bunyian waditra (instrument).Suara yang dihasilkan tersebut mestilah memenuhi syarat sebagai ungkapan musikal,maksudnya sesuatu yang mempunyai arti yang proses pengolahannya berdasarkan kaidah-kaidah musik.Yang termasuk kedalam kaidah-kaidah musik ialah adanya unsur nada,ritme,harmonisasi,keseimbangan,dan unsur lainnya.Dengan terpenuhinya kaidah musik ini,maka suara yang dihasilkan akan bermakna dan bernilai indah.
Suara manusia atau bunyi-bunyian yang tidak memperhatikan kaidah musik seperti yang disebutkan di atas,tidak termasuk kedalam karawitan.Sebagai contoh,jika seseorang memukul-mukul waditra(instrument)tanpa memperhatikan nada,ritme,harmonisasi,dan keseimbangan,maka suara yang dihasilkan tidaklah termasuk kedalam seni karawitan,sebab tidak didasarkan pada kaidah-kaidah musik.

     2.2   Tradisi                                               
Seni karawitan mesti berpijak pada tradisi.Berikut ini ciri yang termasuk kedalam         kolom tradisi,antara lain :
a.       Berusia tua.
b.      Utuh atau orsinil,sesuai dengan kebiasaan,tatacara,dan adat istiadat yang berlaku pada masyarakat tempay karawitan itu hidup dan berkembang.
c.       Turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
d.      Mempunyai aturan yang ketat dan biasanya tidak diketahui penciptanya.

 Pengertian karawitan tradisi sering pula ditujukan pada penyajian karawitan yang
Menurut jenisnya masih berpola pada aturan-aturan tradidsi,meskipun pada beberapa bagian  tertentu sudah terdapat perubahan.Karya semacam ini sering disebut sebagai sering mendengar orang yang berpendapat bahwa contoh kesenian tradisional Jawa Barat misalnya Jaipongan atau degung kawih.Pendapat ini tidak sepenuhnya Benar sabab kedua jenis kesenian tersebut dalam penyajiannya telah mendapat    perubahan,baik   dalam lagu maupun gendingnya.Kedua jenis kesenian itu lebih tepat disebut sebagai karya  Gubahan.

  2.3  Daerah

            Pengertian daerah dalam karawitan ialah tempat karawitan itu hidup dan berkembang.Pengertian daerah disini lebih mengacu pada kehidupan suku bangsa,atau bisa juga kelompok masyarakat yang memiliki budaya tersendiri meskipun masih dalam rumpun suku bangsa.Kita bisa mengambil contoh,misalnya seni tembang dari Cianjur tidak sama persis dengan seni tembang Ciawi,karena masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri,meskipun keduanya termasuk kedalam seni karawitan sunda.
Perbadaan seperti yang dicontohkan di atas biasanya terletak pada :
a.       Laras
b.      Waditra
c.       Cara permainan
d.       Lagu
      e.  Fungsinya di masyarakat.
             f.  Gaya
           
            Perbadaan jenis karawitan suatu daerah tersebut sering menjadi identitas bagi daerah yang bersangkutan.Seperti kita ketahui,Cirebon terkenal dengan gembyung nya,Ciamis terkenal dengan ronggeng gunungnya,dan seterusnya.Perbedaan dan kekhasan itulah yang dimaksud  dengan seni suara daerah dalam pengertian karawitan. Pada prakteknya,kehadiran seni karawitan sering merupakan hasil kerja sama denganseni-seni lainyan.Yang paling dekat hubungannya ialah dengan seni sastra.Karya seni karawitan barulah akan lebih bermakna jika telah digabungkan dengan karya seni sastra.saja lagu- lagu yang sering kita dengar,umumnya sudah dilengkapi dengan lirik.Nah,ungkapan lirik tersebuttidak lain adalah karya seni sastra.
Share:
SENI REOG
"Sanggar Panineungan"



SENI DEGUNG
"Sanggar Panineungan"
Share:

Prestasi Sanggar Seni Panineungan

Adapun beberapa prestasi yang telah diraih oleh sanggar Panineungan adalah sebagai berikut :



  •  Pada tahun 2005 sebagai juara Pertama Penata Musik tingkat Jawa Barat di Festival    Karya Cipta Tari Kreasi Jawa Barat (Taman Mini Indonesia Indah) dengan  judul "TARI DOG-DONG LOJOR"
  • Pada tahun 2006 sebagai Penata Musik Unggulan tingkat Nasional pada Festival Parade Tari Nusantara (Taman Mini Indonesia Indah)
  • Sanggar Panineungan sering mengisi acara pagelaran diantaranya : di Taman Budaya Bandung, Taman Sabuga Bandung, Taman Mini Indonesia Indah, dan acara-acara helaran
Share:

Biografi Sanggar Panineungan

Sanggar Panineungan, merupakan salah satu sanggar di Kabupaten Sukabumi yang bergerak dibidang seni tradisional Jawa Barat. Sanggar ini Mempunyai tujuan untuk melestarikan budaya Bangsa, terutama budaya sunda dengan menggali potensi di bidang karawitan maupun di bidang seni tari.

Sanggar Panineungan didirikan pada tanggal 17. Agustus 1996 oleh Bapak Ujang Hendi. Beralamat di Kampung Nagrak Lebak Rt. 01/02 Desa Balekambang Kec. Nagrak Kab. Sukabumi.

Sanggar Seni Panineungan menerima panggilan : 
- Upacara Adat Sunda
- Degung Jaipong
- Calung dan Reog modern
- Kacapi Suling
- Sound system

 Bila anda berminat hubungi : Ujang Hendi : 081563742800 ( Tidak Terima SMS )

Share:

About Me

Foto saya
Urang Sunda Bakal Ilang Dangiangna Lamun Ilang Budayana.
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers